Catatan Perjalanan HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Menghadiri Undangan 2 Perusahaan di China
Kepak Sayap Bisnis "BALAD GRUP" Melesat, Menapaki Bumi Negeri Tirai Bambu, China, Telah Paripurna

HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy hadir di Shenzhen Guangdong, China ini adalah atas undangan dua perusahaan, yakni BUMN China dan prusahaan swasta nasional China. Foto: doc BALAD GRUP.
Setelah sibuk mengembangkan bisnisnya di negera Vietnam beberapa waktu lalu, kini bos PT BALAD GRUP, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy mulai mengembangkan sayap bisnisnya di negeri tirai bambu, China.
"Ini pertama kalinya saya ke China, untuk urusan Lobster alias Udang Barong. Kalau urusan batubara saya sudah berkali-kali ke China, namun untuk urusan Udang Barong, inilah kedatangan saya yang pertama ke China," ujar pria yang punya trah Dinasti Ming, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.
Cendekia muslim kelahiran Dusun Sokaan, desa Trebungan, kecamatan Mangaran, Situbondo, Jawa Timur ini juga menambahkan bahwa,
"Saya hadir di Shenzhen Guangdong, China ini adalah atas undangan dua perusahaan, yakni BUMN China dan prusahaan swasta nasional China,"
Masih kata HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy mengatakan bahwa, undangan BUMN China terkait Lobster ini meliputi tiga hal. Yang pertama adalah kerjasama Hatchery alias Pemijahan Lobster di Desa Gelung Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Yang kedua yaitu kerjasama Perawatan Lobster, lingkup Perawatan Lobster yang terdiri dari pemberian Pakan Khusus untuk Lobster, dengan pakan produksi BUMN China ini Lobster bisa berkembang 5 Kali Lipat, Lobster Usia 7 Bulan yang biasanya beratnya 250 Gram bisa menjadi 1.5 Kg. Selain itu, obat-obatan untuk perawatan Lobster baik Vitamin maupun Obat Penyakit Lobster. Sedangkan yang ketiga adalah pembelian Lobster
"Badan Usaha Milik Negara China ini mengajak menandatangani MOU menuju KONTRAK dan sudah kami ditandatangani untuk pembelian 200.000 Ton Lobster di Tahun 2025. Dan per Kilogramnya sekitar Rp. 500.000 Per 200.000 Ton silahkan hitung sendiri,' ujar ji Lelur, sapaan akrabnya.
BUMN China ini juga mengajak bekerjasama di Bisnis Budidaya Perikanan lainnya, yakni kerapu,Teripang, dan anggur laut.
"Dan semuanya sudah dituangkan dalam MOU yang sudah Kami tandatangani, kenapa baru MOU? Karena Perusahaan Kami yang secara khusus dibuat untuk bekerjasama dengan Perusahaan BUMN China ini belum selesai legalitasnya.e Kenapa belum selesai legalitasnya sudah bisa dapat MOU? Mimpi Besar Kami untuk berbudidaya Lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura dengan Volume 500.000.000 Ekor dalam 10 Tahun dan sudah BALAD GRUP mulai setapak demi setapak rupanya diamati, dianalisa dan diapresiasi mereka. BUMN ini adalah BUMN Perikanan budidaya yang sudah terbiasa bermain di Angka Ribuan Triliun, memang mencari Mitra yg berambisi mewujudkan Mimpi Perikanan Budidaya dengan Angka Ribuan Triliun dan tentu saja sudah melangkah menapaki mimpinya bukan sekedar berhalusinasi, BUMN China ini bangga dan bahagia bermitra dengan BALAD Grup. Kami, BALAD Grup bukan hanya bermimpi, namun sudah membuat mimpi Kami membumi dan terus bermimpi, BUMN China mengagumi mimpi-mimpi Besar Kami yang terus Kami tapaki. Dan legalitas Perusahaan Kami yang khusus BALAD GRUP buat untuk Bermitra dengan BUMN China ini akan selesai Akhir Januari. Akhir Januari 2025 Kami akan menandatangani Kontrak Kerjasama Kami yang volumenya lebih besar dari APBD Seluruh Kabupaten dan Provinsi di Tanah Jawa dan juga lebih besar dari APBN KEMENAG, POLRI, TNI, Kemenhan dan beberapa Kementerian dengan Pagu Besar jika disatukan. Balad Grup sudah menjalankan Agenda bisnisnya sebelum MOU ditandatangani; inilah yang membuat Perusahaan BUMN China ini mengapresiasi dan menghormati Saya dan Balad Grup secara luar biasa. Meskipun salah tulis, penyambutan saya mereka pasangi banner, Fasilitas Hotel Bintang Lima, Jemputan dengan Mobil Bintang Lima, Jamuan Makan ala Masakan China di Resto Bintang Lima, praktis sejak sampai di China saya tidak pernah beli makan karena selalu ditraktir makan sampai sangat kenyang. Ini yang sungguh mengharukan, karena saya bercerita bahwa Ibunda Raden Fatah Sultan Demak (Leluhur Saya) adalah Anak dari Raja Dinasti Ming, Mereka membawa saya berkunjung ke Bekas Kerajaan Dinasti Ming yg ternyata ada di Shenzhen. Sejak Sore sampai Malam Kemarin, Jum’at 3 Desember 2025, setelah menandatangani MOU, saya ditemani 7 Pimpinan BUMN China mengelilingi Bekas Keraton Dinasti Ming, sungguh saya terharu. Semalam saya berterimakasih pada Allah yang telah membukakan saya jalan membumikan mimpi yang ditertawakan banyak Orang. Membawa NKRI menjadi Jawara Ekspor Lobster Dunia. China adalah Pembeli Terbesar Lobster Dunia.Vietnam adalah Eksportir Lobster Terbesar Dunia.Vietnam menjual Lobster yang dipiaranya semuanya ke China.Bibit Lobsternya dibeli secara selundupan dari Indonesia. Pintu untuk mengalahkan Vietnam dengan menjadikan Indonesia sebagai Jawara Ekspor Lobster Dunia telah Allah bukakan buat saya, di mana saat bersamaan saya diantar melihat Bekas Kerajaan Nenek Moyang Saya, yaitu ibunda Raden Fatah, Puteri Raja Dinasti Ming Abad ke lima belas. Alhamdulillah, langkah pertama kami di China Paripurna," pungkas haji Lelur.
Editor :Anies Septivirawan
Source : BALAD GRUP