Dulu, Warga Ambil Air Bersih di Sungai Perbatasan Jember - Bondowoso
Kini Warga Tidak Lagi Memanggul Air Minum di Atas Kepala

Kades Sumber Jeruk, Waid.
SITUBONDONEWS | JAMBESARI DARUS SHOLAH - Sebelum ada pengeboran air di desa Sumber Jeruk, Kecamatan Jambesari Darus Sholah pada 2019, untuk mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi warga rela mengambil air di luar desa dengan jarak tempuh hingga kurang lebih 1 KM.
Tidak hanya itu, wargapun harus berjuang menuruni jalan curam bahkan melintasi sungai hanya untuk mendapatkan air dari sebuah sumber mata air.
Menurut Julianto, warga desa Sumber Jeruk RT.09 tentang manfaat air bersih sejak 2019 mengatakan,
"Memang sebelum ada air bor dibangun sekitar 2019 lalu, keluarga saya dan warga sekitar mengambil air minum di seberang sungai tak jauh dari rumah kami. Jadi, untuk mencapai sumber mata air tersebut, harus menyeberangi sungai terlebih dahulu dengan kedalaman air setinggi batas lutut orang dewasa. Warga harus rela antri karena mata air mengalir cukup kecil, Ya harus menunggu lama. Setelah tempat sudah penuh terisi, baru kemudian dibawa dengan cara dipanggul di kepala. Hal cukup menyedihkan pula kadang dengan terpaksa warga mengambil air ke desa Pringgondani kecamatan Sumber Jambe dengan jarak tempuh sekitar lebih dari 1 KM, tepat pada batas kabuoaten Bondowoso dan kabupaten Jember," ujarnya.
Sementara itu, menurut kepala desa Sumber Jeruk, Waid ketika ditemui di rumahnya mengatakan,
"Memang benar, saat ini warga sudah tidak lagi harus bersusah payah mencari dan mendapatkan air ke luar desa dan tempat curam, karena sejak tahun 2019 hingga kini, 1.200 warga cukup memutar kran air bor yang telah ditempatkan di tiap - tiap halaman rumah warga agar bisa dinikmati bersama - sama. Untuk biaya perawatan atau pemeliharaan dan lainnya, warga cukup bayar dua ribu rupiah dan hal itu telah di-PerDes-kan. Jadi untuk biaya listriknya setiap bulan berkisar Rp.700 Ribu-an meskipun saya akui kekurangannya saya nomboi. Yang penting warga puas, nyaman, dan tenang," ujar Kades Waid.
Editor :Anies Septivirawan
Source : Sigapnews