Ketika Pupuk di Situbondo Langka
Ratusan Mahasiswa PMII Berunjuk Rasa, Tuntut 3 Opsi, Ditampung Komisi II DPRD

Tampak para mahasiswa PMII Cabang Situbondo sedang ditemui oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD, Hadi Priyanto, Senin (22/11/2021).
SITUBONDONEWS | SITUBONDO - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Cabang Situbondo, Jawa Timur turun ke jalan, tepat pada pukul 10.00 wib, Senin (22/11/2021).
Turunnya para mahasiswa ke jalan untuk berunjuk rasa itu adalah disebabkan karena keberadaan pupuk di pasaran mulai langka.
Mereka berkumpul di kantor sekretariatnya lalu bergerak menuju kantor Bupati Situbondo yakni Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan mereka berorasi di depan pintu masuk kantor Pemkab Situbondo yang sudah ditutup dan dijaga oleh para aparat kepolisian resort (Polres).
Dalam orasinya, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Situbondo, Fathor Zainullah mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Situbondo wajib menambah stok pupuk bersubsidi di Situbondo.
Selain berorasi, ia dan rekan PMII ingin menemui Bupati Situbondo, Drs H Karna Suswandi, namun mereka tidak berhasil memasuki halaman kantor pemerintah kabupaten karena aparat kepolisian dan satpol PP sudah menutup pintu pagar.
Meskipun demikian, mereka masih memaksa akan menemui Bupati Situbondo guna akan membicarakan kelangsungan pupuk lalu terjadilah bentrokan fisik antara sebagian mahasiswa dengan aparat kepolisian.
Tidak puas karena tidak bisa menemui Bupati Situbondo, mahasiswa PMII bergerak menuju kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Situbondo.
Dan di depan kantor DPRD Situbondo, mereka juga tidak bisa masuk, karena sudah ada salah satu anggota DPRD dari Wakil Komisi II, Hadi Priyanto yang keluar menemui mahasiswa.
Wakil Ketua Komisi II DPRD, Hadi Priyanto menemui mahasiswa dan mampu menampung aspirasi para mahasiswa yang tertuang dalam tiga opsi nya yakni: Pemkab Situbondo wajib melakukan sosialisasi dan pendataan mengenai e-RDKK terhadap petani, pemkab harus menambah stok pupuk bersubsidi dan pemkab harus memaksimalkan pengawasan harga eceran tertinggi (HET) di setiap kios pupuk di Situbondo.
Para mahasiswa PMII pun akhirnya membubarkan diri perlahan lalu meninggalkan lokasi unjuk rasa dengan tertib.
Editor :Anies Septivirawan
Source : PMII Cabang Situbondo