Dalam Rangka "Mayday", Ratusan Masyarakat Gelar Aksi Damai
Ada Tiga Opsi yang Diajukan, Berikut 3 Point Penting yang Disampaikan Kepada DPRD Situbondo

Massa ASBII saat menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Situbondo, Sabtu (14/5/2022).
SITUBONDONEWS | SITUBONDO - Ada aksi damai di Situbondo, Jawa Timur, tepat pada pukul 10.00 WIB, Sabtu (14/5/2022).
Ratusan masyarakat yang menamakan Aliansi Serikat Buruh Independen Indonesia (ASBII) menyampaikan pendapat dimuka umum dalam rangka peringatan hari buruh sedunia (Mayday) di depan Kantor DPRD, Situbondo, Sabtu (14/5/2022).
Menurut seorang koordinatro aksi, Fitroh Haryadi, SH, MH, CHCM selaku Manager AKU dan Sekjen ASBII bersama perwakilan ASBII diterima oleh Ketua Komisi 4 DPRD Situbondo, H. Sahlawi, Kapolres Situbondo AKBP Dr. Andi Sinjaya, S.H., S.I.K., M.H., Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kholil, S.P., M.P. dan Kepala Disnakestrans Situbondo, Didik Sulistiyono, S.H., M.Si.
Ada 3 point penting yang disampaikan kepada perwakilan DPRD dan Pemerintah Kabupaten Situbondo diantaranya, yang peratama menolak UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, kemudian yang kedua menolak atau setidak-tidaknya tidak melakukan perbuatan hukum penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan di PTPN Group dengan cara Divestasi yang merugikan pekerja, masyarakat dan merupakan pengalihan aset BUMN dengan cara melawan hukum.
Selanjutnya yang ketiga meminta kepada Pemda dan DPRD sebagai kewenangannya untuk menjaga keberlangsungan lapangan pekerjaan yang ada, baik di daerah dan pusat, dalam lingkungan PTPN Group, terkait dengan Restrukturisasi dan Divestasi bisnis PTPN Group, (sudah ada 3 pabrik gula di BKO di Kabupaten Situbondo dan 6 pabrik gula di Jawa Timur).
“Kami harapkan nota aspirasi ASBII - PTPN XI ini bisa disampaikan ke pusat, dan untuk Disnaker agar melakukan pengawasan terkait pengupahan perusahaan bisa sesuai dengan UMK,“ ucap Fitroh Haryadi.
Read more info "Ada Tiga Opsi yang Diajukan, Berikut 3 Point Penting yang Disampaikan Kepada DPRD Situbondo" on the next page :
Editor :Anies Septivirawan
Source : Humas polres