Merasa Dirugikan Tak Diberi Ruang Hak Jawab dalam Pemberitaan, ini Kata GM PT ZAM ZAM WISATA Gerame

SITUBONDO - Gencarnya pemberitaan minor secara bertubi-tubi tentang PT ZAM ZAM WISATA di sebuah koran lokal membuat sang General Manager (GM), Syaiful Bahri geram. 

Dan reaksi GM PT ZAM ZAM WISATA, Syaiful Bahri yang kerap disapa Bang Ipoel Sakerah ini mengumpulkan sejumlah awak media di kantor sekretariat LSM Sakerah di desa Olean, Situbondo, Sabtu sore, (4/1/2025). 

Adapun wartawan media cetak dan online yang hadir tersebut yakni koran harian/media cetak dan online "Pojok Kiri", berita nasional online, pamangkarnews.com, detikone.com, kutipantau.com, jurnalbesuki.com, dan jbnnews.com beserta seorang wartawan media cetak lokal bersangkutan yang juga sengaja didatangkan oleh GM Syaiful Bahri agar memberikan ruang hak jawab atas pemberitaan yang dinilainya sepihak. 

"Untuk persoalan terkait handphone yang berujung pelaporan, kita tahu bahwa ini ada kuasa hukumnya dan perlu diketahui bahwa antara PT. ZAMZAM dengan Damai Celluler ini sudah ada hubungan antara penjual dan pembeli yang sudah terjadi 4 - 5 tahun yang lalu yang mana PT. ZAMZAM sering memberikan reward kepada agen agen berupa handphone,sepeda motor dan juga mobiil. Dan Damai Celluler menawarkan cash dan kredit dan perusahaan memilih kredit, hal ini sudah berjalan hingga bertahun - tahun sebelumnya dan ini tidak ada masalah yang kemudian menjadi bermasalah yakni ketika PT. ZAMZAM ada musibah sehingga terjadi kemacetan pembayaran dan kita fokus kita prioritaskan kepada jamaah dan untuk Damai Celluler kita meminta waktu karena ini cicilan menjadi wanprestasi jadi saya juga bertanya tanya sejak kapan Polres menangani perdata namun itu persoalan lain nantinya. Jadi, jawaban saya pada hak jawab ini saya katakan bahwa ini sudah berjalan di Polres dan sudah ditangani," papar GM PT ZAM ZAM WISATA, Sabtu sore, tanggal 4 Januari 2025. 

Bang Ipoel Sakerah juga menambahkan bahwa, dalam hal pertemuan ini, ia meminta hak jawab atas pemberitaan terkait PT ZAM ZAM WISATA yang dianggap sepihak dan merugikan.

"Kami mohon agar koran radar Situbondo memuat hak jawab dari kami dan kami melakukan somasi," ujar Syaiful Bahri tegas.