Mengenal Lebih Dekat dengan Anies Septivirawan, Jurnalis Situbondo yang Gemar Menulis Fiksi

Penampilannya bersahaja, apa adanya, terkadang tampak slengekan. Tubuh kerempeng dan tidak suka memelihara rambut panjang. Ia
Penampilannya bersahaja, apa adanya, terkadang tampak slengekan. Tubuh kerempeng dan tidak suka memelihara rambut panjang. Ia suka dengan kepala plontos. Dia adalah Anies Septivirawan, Jurnalis Situbondo yang gemar menulis tulisan fiksi jenis puisi.
Pria berumur 55 tahun ini masih tajam daya ingatnya. Dalam ingatannya masih segar bahwa lelaki lulusan SMA swasta di Situbondo ini sudah puluhan tahun menjadi jurnalis alias wartawan di kota kelahirannya. Terhitung sejak awal bulan April 1997 ia sudah mengirim dan menulis berita di Harian Sore "GARUDA", koran terbitan Kota Medan. Kurang lebih setahun dia menulis di koran tersebut.
Untuk kemudian ia menulis di sebuah tabloid terbitan ibu kota, Jakarta. Pria kelahiran Situbondo pada tanggal 5 September 1969 ini selalu tidak "berusia" lama ketika menulis di sebuah media cetak karena ia adalah seorang free lance sampai pada tahun 2018.
Dan pikirannya benar - benar mantap alias pas ketika ia menjadi wartawan sekaligus editor media online situbondonews.co.id yang berinduk kepada sigapnews.co.id sejak pertengahan tahun 2021 sampai sekarang, Agustus 2024.
Selain sibuk dengan liputan berita dan mengedit kiriman berita kiriman dari luar kabupaten Situbondo, ia juga tidak lupa mengisi waktu senggangnya dengan menulis fiksi. Fiksi yang ia tulis adalah puisi - puisi pengalaman batinnya sejak masa - masa sekolah.
Dan ia tidak mungkin lupa mengisi kegiatan menulis puisi setiap hari, karena kegiatan tersebut sudah ia lakukan sejak duduk di bangku kelas 2 SMP.
Karya tulis puisinya yang sederhana meskipun tidak sehebat para penyair terkenal, sempat termuat di koran Harian "Angkatan Bersenjata", Tabloid X-pose, Koran "Pos Bali", negerikertas.com, suara krajan.com, dan balairungpress.com.
Anies Septivirawan juga sempat mengumpulkan karya - karya puisinya dalam beberapa buku antologi. Di antara buku - buku antologi puisinya yakni berjudul "Luka dan Kota Sepi Literasi ", "Menimang Rindu Senja Kala", dan "Dua Senja Menyulam Damai". Buku antologinya yang ke empat masih dalam proses.
Selain telah membukukan karya - karya tulis puisinya, ia juga pernah mengikuti ajang lomba menulis fiksi yang pada event tersebut, yang menjadi kuratornya adalah Duta Baca Indonesia, Gol A Gong. Karya fiksinya juga telah berkali-kali terkumpul satu buku dengan Gola Gong.
Salah satu karya tulisnya yang terkumpul satu buku dengan Gola Gong yaitu ketika ia mengikuti ajang pelatihan dan lomba menulis dengan tema "Travel Writing".
Editor :Anies Septivirawan