Kedatangan Tamu Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNEJ dan UNTAG Banyuwangi Rencananya Buat Film

Salah satu dosen dari rombongan dosen, Drs. Andang Subahariyanto, M.Hum yang survei ke Sanggar Wahana Puspa Budaya asuhan Hosnatun di desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Situbondo, Minggu, (11/9/2022).
SITUBONDONEWS | SITUBONDO - Pada hari Minggu pagi, jarum jam menunjukkan pukul 09.45 wib, tampak rombongan dosen memasuki pelataran rumah Hosnatun atau Cak Tutun yang berdataran tinggi di desa Panji Kidul Kecamatan Panji, Situbondo.
Serombongan dosen berdisiplin ilmu seni budaya berjumlah empat orang itu disambut senyum hangat dan jabat tangan erat Cak Tutun.
Hosnatun yang kerap dipanggil Cak Tutun sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta dan pelaku seni budaya khususnya seni tari topeng Situbondo.
Menurut penuturan yang disampaikan salah satu dosen sekaligus seorang rektor universitas di Banyuwangi, Drs. Andang Subahariyanto, N.Hum saat diwawancarai sejumlah awak media mengatakan bahwa,
"Kami bersama teman - teman sebenarnya punya satu gagasan yang harus dirintis dan sebenarnya di negeri kita banyak seorang indigenius people atau local genius yang punya banyak gagasan besar dan karya -karya besar namun jarang diketahui oleh publik. Tetapi, gagasan besar itu tidak akan pernah diwujudkan kalau tidak pernah dimulai," ujar Andang Subahariyanto.
Andang Subahariyanto mencontohkan, mendokumentasikan indigenius people atau local genius seperti pak Hosnatun ini, beliau kan cukup inspiratif saya tadi mendengar secara langsung dari pak Sampai beliau berani melakukan tafsir terhadap tari topeng yang beliau kembangkan.yang itu di luar mainstream dan itu menarik sekali bagi kami.
"Saya sangat tertarik ketika pak Tutun menjelaskan tentang kitab Negarakertagama pupuh dua puluh enam hingga Pupuh dua puluh delapan tentang asal usul tari topeng. Nah untuk itu kami datang ke sini untuk mendokumentasikan beliau dan karya - karyanya dalam bentuk digital karena kalau kita dokumentasikan lewat tulisan sangat sulit orang - orang untuk membacanya," papar dosen ilmu seni budaya di universitas Jember yang sekaligus rektor universitas swasta di Banyuwangi, Drs. Andang Subahariyanto, M.Hum, Minggu, (11/9/2022).
Pria berkacamata tersebut juga mengatakan sependapat dengan Hosnatun tentang perbedaan makna budaya dan tradisi.
Editor :Anies Septivirawan