Mengikuti Napak Tilas Palagan Jumerto 2023, Bangkitkan Rasa Nasionalisme

Usai Pemutaran Film, dilanjutkan pelepasan peserta Napak Tilas jam 24.00 wib di lapangan Sukorambi oleh Muspika Sukorambi dan Komandan Kompi Brimob Bondowoso.
SIGAPNEWS.CO.ID | JEMBER - Napak Tilas Palagan Jumerto 2023 dengan jalan kaki menyusuri jalan dari lapangan di depan Kecamatan Sukorambi dan finish di Palagan Jumerto yang ada di depan Kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang, Sabtu (18/11/2023) malam.
Acara yang diselenggarakan oleh GM. FKPPI Jember, BKPPP Polri dan Jember Bersatu berlangsung lancar.
"Kita bersama- sama mengadakan Tapak Tilas, ingin membangkitkan kembali rasa nasionalisme, rasa kepahlawanan, patriotisme yang pernah di torehkan oleh para leluhur kita, yaitu anggota Brigade Mobil atau Brimob dan masyarakat Jumerto yang waktu itu menjadi korban dari pertempuran antara brigade mobil dan Belanda," terang Bambang Sugihono, SPd Ketua GM. FKPPI Jember, Sabtu malam , (18/11/2023).
Di Monumen Palagan Jumerto ini, menurut Bambang, gugur 13 Brimob dan 20 warga masyarakat.
"Briigade mobil waktu itu berkedudukan di karesidenan Besuki, setelah hijrah dari Madiun, Ponorogo kembali lagi ke kantong pertahanan Besuki di Bondowoso," ujarnya.
Rangkaian acara Napak Tilas ini, lanjut Bambang, sudah berlangsung dari sabtu ( 18 /11/ 2023) dengan penayangan film "Singa Lodaya" jam 19.00 wib di Jumerto. Film yang di produksi tahun 1978 yang mengisahkan tentang perjalanan Brigade Mobil Karesidenan Besuki," ungkapnya.
Usai Pemutaran Film, dilanjutkan pelepasan peserta Napak Tilas jam 24.00 wib di lapangan Sukorambi oleh Muspika Sukorambi dan Komandan Kompi Brimob Bondowoso.
"Start jam 24.00 wib finish sekitar subuh. Jaraknya sekitar 12 km tapi peserta mengatakan lebih 12 km, kita hitung sekitar 15- 17 km karena jalurnya tidak lurus tapi melingkar dan naik turun. Napak Tilas ini di gelar malam karena mengikuti jejak perjuangan dulu." tegasnya.
Diakui, jumlah peserta belum memenuhii target. "Jumlah peserta 100 orang, tidak memenuhi target 300 orang tapi ini sudah luar biasa karena diikuti pelajar, pecinta alam, pramuka, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda dan Brimob sendiri," ungkapnya.
Pihaknya menyadari, dari jumlah belum mencapai karena ini baru pertamakali dan bagi generasi sekarang, Napak Tilas ini belum familier tapi di jaman orde baru, ini adalah kegiatan rutin yang di pelopori para pemuda dan para pendahulu.
"Dari 100 orang ini, diharapkan bisa meneruskan cerita sejarah ini pada teman, siapapun juga sehingga terjadi komunikasi yang baik," imbuhnya.
Terkait jumlah peserta, diakui, pihaknya sudah bekerja keras tapi tidak dipungkiri nilai- nilai kepahlawanan, patriotisme itu sudah luntur. Ini sudah direncanakan 2 bulan lebih, sudah di sosialisasikan ke masyarakat melalui medsos, surat tapi karena belum familier.
"Tahun depan, kalau Allah mengizinkan, kita gelar kembali sehingga akan melebihi dari jumlah peserta sekarang. Ahamdulillah, ini yang ikut 50 bahkan 70 persen, pesertanya dari generasi muda. Sebagai Ketua GMm FKPPI saya merasa bangga dan sangat bersyukur, sehingga target kita pada generasi muda bisa tercapai," pungkasnya.
Editor :Anies Septivirawan